Naskah Drama Sidang PPKI - SMP Negeri 3 Jabung

Breaking

Monday, January 18, 2016

Naskah Drama Sidang PPKI


"Naskah Drama Sidang PPKI"

Naskah Drama menampilkan Sidang PPKI (7 Agustus 1945 – 18 Agustus 1945)

1.      Rahmah Berliana                  : Sayuti Melik
2.      Martinus Wisnu                    : S. Suhud
3.      Satria                                      : Latef
4.      Sulton                                     : Sutan Syahrir
5.      Anwar                                    : Laksamana Meida
6.      Soni                                         : Sudiro
7.      Ahmad Toyip Muzaki          : Ir. Soekarno
8.      Deo Fanny Sanjaya               : Moh. Hatta
9.      Delita Ahmad Rizal               : Ahmad Soebardjo
10.  Suryaga Putra                       : Terauchi
11.  Devi                                        : Fatmawati
12.  Muhammad Diki                   : Yusuf Kunto
13.                                                  : Radjiman
14.                                                  : B.M Diah
15.  Narator                                  : Dini Apriani

Narator : Dini Apriani

Tanggal 10 Juli - 14 Juli 1945, dibahas Rancangan Undang-Undang Dasar. Setelah selesai di bahas, maka Sidang kedua BPUPKI telah selesai. Tanggal 6 Agustus 1945, Sekutu menjatuhkan bom atom di Hiroshima. Korban berjatuhan dimana-mana (berhenti sejenak ada suara bom). Tanggal 7 Agustus 1945, BPUPKI dibubarkan, dan diganti dengan PPKI, dengan alasan tugas BPUPKI telah selesai. Tanggal 9 Agustus 1945, Jepang kembali dijatuhi bom atom oleh sekutu, tepatnya di kota Nagasaki (berhenti sejenak ada suara bom).

Hal ini membuat Jepang kewalahan. Setelah peristiwa pengeboman, tiga tokoh Indonesia, yaitu Ir. Soekarno, Drs. Moh. Hatta, dan Dr. Rajiman Wedyodiningrat dipanggil oleh Marsekal Terauchi di Dalat, Vietnam. Di Dalat, Vietnam, Jenderal Terauchi memberikan tiga keputusan, yaitu, disetujuinya pembentukan PPKI, pengangkatan Ir. Soekarno sebagai ketua PPKI dan Drs. Moh. Hatta sebagai wakil PPKI serta untuk mendiskusikan keputusab Jepang.

MEET 1

Terauchi         : Haloo selamat pag, Bisa Saya Bertumu Bung Karno;
Pengawal        : Bisa, Tunggu Sebentar.
Pengawal        : Mengetuk Pintu ........... tok..... tok.....  tok..... 
Bung Karno   : Silahkan Masuk ?
Pengawal        : Maaf Bapak diluar ada Tamu,... !
Bung Karno   : Suruh dia Masuk.
Pengawal        : Silahkan Masuk Bung karno ada di dalam.
Terauchi         : Haloo selamat pagi Bung Karno;
Bung Karno   : Maaf siapa anda?
Terauchi         : Saya Jendral Terauchi Panglima Jepang. Bisakah kita membuat pertemuan
                          antara saya , anda, Bung Hatta dan Bung Radjiman untuk membicarakan
                          kemerdekaan bangsa Indonesia.
Bung Karno   : Baiklah kami akan berangkat nanti sore.
Terauchi         : Baiklah jika begitu, terimakasih Bung.


Narator : Ir. Soekarno membicarakan undangan Terauchi kepada Bung Hatta  dan Radjiman



Meet 2

Bung Karno                : Selamat pagi
Radjiman dan Hatta    : Selamat pagi.
Bung Karno                : Kedatangan saya kesinui untuk menyampaikan undangan Terauchi kepada
                                      kita untuk menuju ke Dalth , Vietnam.
Radjiman                     : Untuk apa kita kesana?
Bung Karno                : Kita kesana untuk membicarakan tentang kemerdekaan Indonesia.

Narator : Esok harinya Ir. Soekarno, Bung Hatta dan Radjiman sudah smapai di Dalth Vietnam. Mereka dijemput oleh Terauchi.

Meet 3

Terauchi          : Selamat datang Bung.
Bung Karno    : Kapan dan dimana kita akan membicarakan perbincangan ini ?
Terauchi          : Kita akan membicarakan hal ini besok lusa dirumah saya. Sampai bertemu besok
                          Bung!

Narator : Pagi hari setalah menginap di hotel, Soekarno dkk bertemuTerauchi.Dan melakukan perbincangan.

Meet 4

Terauchi          : Kami akan memberikan kemerdekan bagi bangsa Indonesia. Sehingga, terbentuknya
                          PPKI kemarin yang akan membantu.
Radjiman         : Lalu apa saja tugas PPKI?
Terauchi          : PPKI akan membhas semua kelengkapan negara pada saat Proklamasi.
Bung Karno    : Kapan pelaksanaan Prokalmasinya?
Terauchi          : Tak perlu kawatir, kami belum bisa menentukannya. Jepang akan memberikan
                           kemerdekan bagi Indonesia.
Bung Hatta     : Apakah wilayah Indonesia akan meliputi seluruh wilayah Hindia- Belanda?
Terauchi          : Mungkin bisa jadi wialayah Indonesia akan meliputi wilayah tersebut.

Narator : Pertemuan tersebut hanyalah tipuan muslihat dari Jepang untuk membantu bangsa Indonesia tidak berontak. Soekarno dkk pun kembali ke Indonesia, sebelum pulang meraeka singgah ke Singapura untuk menemui tiga pimpinan PPKI. Soekarno selanjutnya mencari tahu bahwa Jepang telah menyerah pada sekutu. Hari berikutnya Soekarno dkk melakuakan rapat koordinasi. Bung Karno, Hatta, Radjiman kembali diundang ke Singapura menemui 3 pimpinan PPKI.Dalam perjalanan mereka berbincang.

Meet 5

Bung Hatta     : Rasanya saya belum yakin jika Jepang telah menyerah kepada sekutu.
Radjiaman       : Kalau begitu, kita perlu diskusi lebih lanjut dengan beberapa tokoh yang ada di
                          Indonesia
Bung Hatta     : Lalu siapa saja tokohnya?
Bung Karno    : Baik golongan tua maupun golongan muda untuk memproklamirkan kemerdekan
                          Indonesia.

Narator : Setelah mengetahui kekalahan Jepang dari siaran radio BBC. Para pemuda menemui Ir. Soekarno dan Moh.Hatta dirumahnya jalan Pegangsaan Timur 56 Jakarta untuk mendesak Ir. Soekarno dan Moh.Hattaagar mengumumkan kemerdekaan saat itu juga. Dengan Sultan Syahrir sebagai juru bicara.


Meet 6

Sultan Syahrir             : “Bung Karno!! Jepang sudah kalah, seharusnya kita cepat memproklamasikan
                           kemerdekaan.”
Ir. Soekarno    : “Kita tidak bisa begitu saja memproklamasikan kemerdekaan. Kita harus
                           membicarakan dalam rapat PPKI.”
Sultan Syahrir             : “Kita tidak mungkin membicarakannya dalam rapat PPKI, karena PPKI dibentuk
                           oleh Jepang dan kemerdekaan Indonesia haruslah dari usaha rakyat Indonesia bukan
                           pemberian bangsa lain.”
Moh.Hatta       : “Bukan begitu, kita memang seharusnya membicarakannya dalam rapat PPKI.
                           Karena PPKI adalah badan yang bertugas mempersiapkan kemerdekaan.

Narator : Dengan demikian usaha para pemuda dengan juru bicara SutanSyahrir untuk membujuk Ir. Soekarno agar segera memproklamasikan kemerdekaan mengalami kegagalan. Setelah mengalami kegagalan membujuk Bung Karno maka para pemuda kembali mengadakan rapat dengan Chairul Shaleh sebagai pemimpin.

Setelah rapat usai akhirnya diputuskan, para pemuda akan menculik Ir. Soekarno dan kawan-kawan. Keesokan harinya tepat dini hari tanggal 16 Agustus 1945. Drs. Moh Hatta, Ir. Soekarno beserta Ibu Fatmawati dan guntur Soekarno Putra dibawa oleh Pemuda ke Rengas dengklok.

Meet 7

Drs. Moch. Hatta        : “Ada apa ini! Apa maksudnya kami dibawa kesini?”
B.M. Diah                   : “Maksud kami agar Bapak segera memproklamasikan Kemerdekaan.”
Ir. Soekarno                : “Saya sudah mengatakan bahwa kemerdekaan Indonesia harus dibicarakan
                                       dalam siding PPKI terlebih dahulu”.
Drs. Moh. Hatta          : “Bapak benar, karna persiapan kemerdekaan adalah tugas PPKI”.
Ibu Fatmawati             : “Lagipula Bapak kan Ketua PPKI. Bapak tidak mungkin mengambil
                                       keputusan tanpa memberikan anggota PPKI yang lain”.

Narator : Sementara terjadi perdebatan di Rengas Dengklok. Di Jakarta Wikana (golongan muda) dan Mr. Ahmad Soebardjo (golongan tua) melakukan perundingan.
Setelah mendapat beberapa kesepakatan. Diutuslah Yusuf Kunto untuk mengantar Ahmad Soebardjo ke Rengas Dengklok.

Meet 8

Yusuf Kunto                           : “Mari Pak saya antar ke Rengas Dengklok
Mr. Ahmad Soebardjo            : “Ayo kita segera kesana, saya rasa disana pasti terjadi perdebatan
  yang sengit”.
Yusuf Kunto                           : “Mari Pak kita segera berangkat”.

Narator : Setelah sampai disana Mr. Ahmad Soebardjo, akhirnya menjemput Ir. Soekarno dan kawan-kawan. Selain itu Mr. Ahmad Soebardjo berhasil menyakinkan para pemuda untuk tidak berburu- buru memproklamasikan kemerdekaan. Sekitar pukul 23.00 romobongan Ir. Soekarno sampai di Jakarta untuk sesaat pulang ke tempat masing-masing, lalu langsung menuju rumah Laksamana Maeda untuk merumuskan naskah proklamasi.



Laksamana Meda        : “Silahkan masuk, Bapak-bapak!”
Dr. Moch. Hatta          : “Tunggu dulu, Bagaimana mungkin kita akan merumuskan suatu teks
                                       proklamasi di rumah seorang Laksamana Jepang”
Laksamana Maeda      : “Tenanglah, silahkan masuk semua, saya menjamin selama berada di rumah
                                      saya, anda sekalian akan terjamin keselamatannya”
Ir. Soekarno                : “Baikalah, diruangan mana kita dapat merumuskannya”
Laksamana Maeda      : “Silahkan anda berdiskusi di ruang makan”

Narator : Dengan memegang kertas dan bolpoin, perundingan yang ditaklukkan antara golongan muda dan golongan tua itu berjalan lancar.

Meet 10

Achmad Soebardjo     : “ Bagaimana kalau kita mengambil rumusan BPUPKI dengan bunyi
                                      “kami Bangsa Indonesia dengan ini menyatakan kemerdekaan
                                       Indonesia”
Ir. Soekarno                : “Itu boleh juga.”
Drs. Moch Hatta         : “menurut saya perlu ada pernyataan pengalihan kekuasaan seperti
                                       ini. Hal-hal mengenai pemondahan kekuasaan dan lain-lain
                                       diselenggarakan dengan cara seksama dan dalam tempoh yang
                                       sesingkat-singkatnya.
Ir. Soekarno                : “Bagaimana bila naskah ini ditanda tangani oleh seluruh yang hadir pada saat ini.”
B.M. Diah                   : “Bila seperti itu akan ada banyak tanda tangan.”
Sukarni                        : “Bagaimana bila Pak Karno saja yang menanda tangani.”
Sudiro                                     : “dengan Pak Hatta juga”
Sayuti Melik                : “Begini saja, lebih baik Pak Karno dan Pak Hatta yang menanda
                                       tangani dengan atas nama bangsa Indonesia”
Ir. Soekarno                : “Ide kamu bagus, saya setuju”
Sayuti Melik                : “Bagaimana jika naskah ini diketik oleh saya. Tapi harus ada
                                       beberapa perubahan, seperti wakil-wakil bangsa Indonesia diganti
                                       atas nama Bangsa Indonesia, dan Jakarta 17-8-‘05 diganti menjadi
                                       hari 17 bulan 8 tahun ‘05 dan juga tdmpoh menjadi tempo.”

Lalu Sayuti Melik mengetik naskah tersebut dan memberikan hasil ketikan tersebut kepada Ir. Soekarno untuk ditanda tangani, perumusan tersebut selesai pada dini hari 17 Agustus 1945.
Setelah selesai diketik, hari itu juga tepatnya hari Jum’at tanggal 17 Agustus 1945 pembacaan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia akan dilaksanakan di lapangan ikada, namun karena alasan keamanan maka dipindah di kediaman Ir. Soekarno, terjadi sedikit perbincangan diantara Soekarno, Fatmawati, Latief Hendraningrat, dan S. Suhud.

S. Suhud         : “Pak, kita membutuhkan bendera merah putih untuk dikibarkan sebagai tanda
                           merdeka suatu bangsa”
Ir. Soekarno    : “Iya, saya tahu, maka saya sudah meminta istri saya untuk menjahitnya”
Fatmawati       : “Iya, ini sudah saya jahitkan”
Latief              : “Terima kasih ya Bu!”

Narator : Pada tanggal 17 agustus 1945 di kediaman Ir. Soekarno, persiapan proklamasi dilakukan oleh sudiro yang menyiapkan microphone sebagai tangan kanan soekarno. Tepat pukul 10.00 WIB, Ir. Soekarno membcakan teks proklamasi selanjutnya dengan pengibaran Merah Putih oleh S. Suhud dan Latief Hendraningrat yang diiringi lagu Indonesia Raya. Dilanjutkan dengan sambutan walikota Suwirjo dan pimpinan barisan pelopor dr. Muwardi.
Ir. Soekarno   : “ Proklamasi
Kami bangsa Indonesia dengan ini menyatakan Kemerdekaan Indonesia.
Hal-hal yang mengenai pemindahan kekuasaan dll, diselenggarakan dengan Tjara Saksama dan dalam tempo jang sesingkat-singkatnya.
Djakarta, 17 Agustus 1945
Atas nama Bangsa Indonesia,
Soekarno – Hatta

Narator : Berita proklamasi menyebar dengan cepat ke seluruh penjuru Jakarta. Setelah itu teks sampai ke tangan kepala bagian radio Domei, Waidan B. Dan memerintahkan F. Wuz (markonis) untuk menyiarkannya.

Pada tanggal 18 Agustus PPKI melakukan siding yang ke dua dihadiri oleh Ir.Soekarno, Moh. Hatta, Radjiman dan para pemuda.

Meet 11

Bung Karno    : Asalamuaalaikum wr.wb
Peserta sidang             : Waalaikumsalam wr.wb
Bung Hatta     : Untuk memulai sidang PPKI ini mari kita menyanyikan lagu Indonesia Raya.
( Para peserta menyanyikan lagu Indonesia raya )
Bung Karno    : Disini kita akan menetapkan, membahas UUD 1945 yang dijadikan sebagai dasar
                          negara, memilih presiden dan wakil presidenserta membentuk KNIP (Komite
                          Nasional Indonesia Pusat) untuk membantu pekerjaan presiden sehari-hari.
Bung Hatta     : Ya, kami setuju.
Bung Karno    : Sekian, pertemuan siding kali ini, Merdeka!!

(Peserta sidang mengucap Merdeka..merdekaa !!

Narator : Peristiwa sidang PPKI ini begitu berharga. Dan peristiwa itu telah megubah segala sendi kehidupan bangsa Indonesia. Peristiwa Proklamasi Kemerdekaan telah menjadi momentum puncak perjuangan Bangsa Indonesia. Oleh karena itu, kita sebagai generasi penerus bangsa harus berprestasi dalam rangka mengisi kemerdekaan tersebut, bukan malah menodainya. Kita harus bisa membalas budi para pejuang Tanah Air jaman dahulu dengan cara mempertahankan kemerdekaan ini !

Sekian dan terimakasihhhh