MATERI MENGGAMBAR RAGAM HIAS PADA BAHAN TEKSTIL - SMP Negeri 3 Jabung

Breaking

Saturday, February 10, 2018

MATERI MENGGAMBAR RAGAM HIAS PADA BAHAN TEKSTIL


MENGGAMBAR RAGAM HIAS PADA BAHAN TEKSTIL

Menggambar ragam hias pada bahan tekstil adalah macam bentuk dasar hiasan (motif) yang terdiri atas pola tertentu dan membentuk sebuah objek seni yang diterapkan pada media yang berbahan dasar kain dengan macam teknik tertentu

Adanya motif (Flora, fauna dll) dan Pola (Simetris, Asimetris dll)) yang terbentuk menjadi satu kesatuan (Ragam Hias)
Macam Teknik yang digunakan pada bahan tekstil
1. Teknik Rajut
2. Teknik Tenun
3. Teknik Sulam
4. Teknik Batik
5. Teknik Cetak


TEKNIK RAJUT
Merajut (knitting) adalah metode membuat kain, pakaian atau perlengkapan busana dari benang rajut. Berbeda dari menurun yang menyilangkan dua jajaran benang yang saling tegak lurus, merajut hanya menggunakan sehelai benang. Sebaris tusukan yang sudah selesai dipegang di salah satu jarum rajut sampai dimulainya tusukan yang baru. Merajut dapat dilakukan dengan tangan ataupun mesin. Ada berbagai jenis gaya dan teknik merajut. Teknik dasar dalam merajut adalah tusuk atas dan tusuk bawah. Tusuk atas dilakukan dengan cara mengaitkan benang dari arah depan, sementara tusuk bawah adalah mengait benang dari arah belakang. Hasil rajutan memiliki pola seperti huruf v yang bersambungan. Perajutan datar yang dilakukan memakai dua jarum rajut atau jarum melingkar. Hasilnya berupa kain lurus dan mendatar (persegi panjang). Perajutan melingkar yang dilakukan memakai jarum rajut berujung dua atau jarum melingkar. Hasilnya berupa kain berbentuk silinder seperti kaus kaki dan lengan baju hangat.

Berbagai jenis jarum rajut serta ukuran benang dipakai untuk menghasilkan rajutan dengan bentuk yang berbeda-beda. Produk garmen yang dibuat dari hasil rajutan, misalnya: baju hangat, syal, selimut, topi. kaus kaki, hingga blus, gaun dan tunik. Teknik merajut dengan sebatang jarum rajut disebut merenda (crochet). Pada dasarnya, merenda dan merajut sama-sama bertujuan mengait benang melalui lubang tusukan yang ada, namun menggunakan teknik rajutan dan jarum yang berbeda. Jarum untuk merenda disebut jarum renda atau hakpen (dari bahasa Belanda: haakpen) yang memiliki pengait pada ujungnya.

TEKNIK TENUN
Teknik Tenun merupakan teknik dalam pembuatan kain yang dibuat dengan prinsip yang sederhana, yaitu dengan menggabungkan benang secara memanjang dan melintang. Dengan kata lain bersilangnya antara benang lusi dan pakan secara bergantian. Kain tenun biasanya terbuat dari serat kayu, kapas, sutra, dan lainnya. 

Pembuatan kain tenun ini umum dilakukan di Indonesia, terutama di daerah Jawa, Sumatera, dan Kalimantan. Biasanya produksi kain tenun dibuat dalam skala rumah tangga. Beberapa daerah yang terkenal dengan produksi kain tenunnya adalah Sumatera Barat, Palembang, dan Jawa Barat.Seni tenun berkaitan erat dengan sistem pengetahuan, budaya, kepercayaan, lingkungan alam, dan sistem organisasi sosial dalam masyarakat. Karena kultur sosial dalam masyarakat beragam, maka seni tenun pada masing-masing daerah memiliki perbedaan. Oleh sebab itu, seni tenun dalam masyarakat selalu bersifat partikular atau memiliki ciri khas, dan merupakan bagian dari representasi budaya masyarakat tersebut. Kualitas tenunan biasanya dilihat dari mutu bahan, keindahan tata warna, motif, dan ragi hiasannya.

TEKNIK SULAM
Bordir atau sulaman adalah hiasan yang dibuat di atas kain atau bahan-bahan lain dengan jarum jahit dan benang. Selain benang, hiasan untuk sulaman atau bordir dapat menggunakan bahan-bahan seperti potongan logam, mutiara, manik-manik, bulu burung, dan payet.
Di antara jenis tusukan yang umum dikenal dalam menyulam adalah tusuk rantai, tusuk jelujur, tusuk kelim, dan tusuk silang. Selain dijahit dengan tangan, sulaman dibuat dengan mesin jahit dan Mesin Bordir komputer.

Kain dan benang yang dipakai untuk seni bordir berbeda-beda menurut tempat dan negara. Sejak ribuan tahun yang lalu, kain atau bedang dari wol, linen, dan sutra sudah dipakai untuk membuat sulaman. Selain benang dari wol, linen, dan sutra, sulaman modern menggunakan benang sulam dari katun atau rayon.

Sulam pita adalah sulaman yang menggunakan pita berbagai ukuran dan bahan untuk membuat motif-motif bunga. Pita memberi efek tiga dimensi karena ukuran pita lebih besar dari benang. Hasil sulaman pita juga lebih dekoratif karena bahan pita yang lebih beragam.

Hasil akhir sulaman dapat dibedakan menjadi:
  • Sulam datar: hasil sulaman rata dengan permukaan kain
  • Sulam terawang (kerawang): hasil sulaman berlubang-lubang, misalnya untuk taplak meja dan pinggiran kebaya 
  • Sulam timbul: hasil sulaman membentuk gelombang di permukaan kain sesuai lekuk gambar.

TEKNIK BATIK
Teknik batik adalah teknik yang dilakukan dengan cara mewarnai kain yang telah ditutupi lilin membentuk motif dan pola tertentuk. Macam teknik dalam membatik yaitu

1. Teknik Canting Tulis
Teknik canting tulis adalah teknik membatik dengan menggunakan alat yang disebut canting (Jawa). Canting terbuat dari tembaga ringan dan berbentuk seperti teko kecil dengan corong di ujungnya. Canting berfungsi untuk menorehkan cairan malam pada sebagian pola. Saat kain dimasukkan ke dalam larutan pewarna, bagian yang tertutup malam tidak terkena warna. Membatik dengan canting tulis disebut teknik membatik tradisional. 

2.Teknik Celup Ikat
Teknik celup ikat merupakan pembuatan motif pada kain dengan cara mengikat sebagian kain, kemudian dicelupkan ke dalam larutan pewarna. Setelah diangkat dari larutan pewarna dan ikatan dibuka bagian yang diikat tidak terkena warna. Namun kini celup ikat tidak hanya dapat dilakukan dengan cara dicelup, tapi dapat juga dilakukan dengan cara disiram, disuntik, spray, dan lain-lain. Celup ikat menggunakan tali, benang, dan karet sebagai bahan penghambat atau perintang warna. Celup ikat dikenal dibeberapa daerah di Indonesia dengan nama jumputan, tritik (Jawa Tengah dan Yogyakarta, Sasirangan (Banjarmasin), dan Pelangi (Palembang). 

3.Teknik Printing dan Teknik Cap 
Teknik printing atau cap merupakan cara pembuatan motif batik menggunakan canting cap. Canting cap merupakan ke pingan logam atau pelat berisi gambar yang agak menonjol. Per mukaan canting cap yang menonjol dicelupkan dalam cairan malam (lilin batik). Selanjutnya, canting cap dicapkan pada kain. Canting cap akan meninggalkan motif. Motif inilah yang disebut klise. Canting cap membuat proses pemalaman lebih cepat. Oleh karena itu, teknik printing dapat menghasilkan kain batik yang lebih banyak dalam waktu yang lebih singkat. 
Berbeda dengan batik cap, batik sablon printing ini hanya satu sisi kain mori saja yang mengalami proses pewarnaan. Sehingga warna dari batik sablon printing ini relatif lebih mudah pudar. Kelebihan dari batik sablon printing adalah kecepatan dalam produksinya, karena sekali cetak satu warna hanya membutuhkan waktu 5 menit dengan hasil sesuai dengan ukuran plangkan yang digunakan. Selain itu motif batiknya juga bisa lebih detail. Teknik batik sablon printing umumnya digunakan oleh produsen batik untuk memenuhi seragam dalam jumlah yang cukup besar, sehingga biaya produksinya bisa lebih hemat. 

4.Teknik Colet
Batik Tulis Warna. Motif batik juga dapat dibuat dengan teknik colet. Motif yang dihasilkan dengan teknik ini tidak berupa klise. Teknik colet biasa disebut juga dengan teknik lukis, merupakan cara mewarnai pola batik dengan cara mengoleskan cat atau pewarna kain jenis tertentu pada pola batik dengan alat khusus atau kuas. Hasil karya dari batik colet sangat di pengaruhi oleh cita rasa, kreatifitas dan ketelatenan (skill) maupun kombinasi warna dari pelukis batik ini. Ketika semakin kecil, rumit dan detil gambar(warna) yang di hasilkan oleh pelukis batik, dengan sendirinya akan semakin tinggi nilai seni dan nilai jual dari batik colet ini(jangan heran kalau anda melihat harga sebuah karya batik dengan harga yang begitu mencengangkan). 

TEKNIK CETAK
Teknik cetak dalam menghias bahan tekstil sesungguhnya sudah merupakan insdustri. produksi tekstil yang dihasilkan menjadi lebih cepat dan harganya menjadi lebih murah. meskipun demikian, desain motif yang dibuat sebelum proses produksi tetap merupakan karya seni rupa. desain inilah yang kemudian disalin dan direproduksi menjadi komoditas industri

Teknik cetak pada tekstil bermacam-macam. yang paling banyak dikenal di lingkungan industri tekstil adalah teknik cetak saring dan teknik cetak rotary. teknik cetak saring (disebut juga dengan teknik sablon) menggunakan screen printing yang telah berisi motif. cat tekstil kemudian dituangkan ke dalam cetakan tersebut dan digunakan untuk mencetak kain yang sudah dipersiapkan di atas meja besar sebagai alas 

Download Materi Pemaparan Guru mengenai PPT Seni Budaya Menggambar Ragam Hias Pada Bahan Tekstil

(Berisi tentang Kategori Cabang Bidang Seni Rupa, Pengertin Menggambar Ragam Hias, Motif, Pola, Teknik Media Bahan Tekstil yaitu Batik)

Download Disini

(Sumber : Buku-Buku Seni Budaya K13)